Perjalanan panjang yang melelahkan ternyata tidak menyurutkan semangat kami untuk bertemu adik-adik SD Negeri 5 Karangharjo, Glenmore. Ternyata mereka juga sama antusiasnya dengan kami. Dikelilingi gunung dan perkebunan, suasana di lokasi terasa sejuk banget!
Kegiatan teaching
Pukul enam pagi suara-suara ceria mengisi area SD. Anak-anak mulai berdatangan. Beberapa langsung berlarian di lapangan, ada yang membeli nasi bungkus di kantin untuk sarapan, ada juga yang segera berkumpul dengan teman sekelompoknya.Satu jam kemudian, kami semua berkumpul di lapangan untuk upacara pagi. Di sela-sela sambutannya, Kepala SD Negeri 5 Karangharjo, Glenmore bercerita sedikit tentang tenaga pendidik yang minim untuk sekolah ini. Beberapa malah merupakan "guru transfer", dipindahtugaskan dari SD lain yang lebih dekat dengan kota.
Kami kemudian mulai memasuki kelas masing-masing. Saya kebagian kelas tiga dan bertemu lagi dengan sesama alumni TNT 6, Kak Lintang. Sebagai pekerja di non-government organization, Kak Lintang ini kreatif banget bikin yel-yel untuk kelas tiga. Nyanyi bareng ini kelihatannya cuma seneng-seneng aja, ya? Padahal bisa memupuk kebersamaan antar siswa dan rasa percaya dengan kakak-kakak relawan pendamping, lho.
Di kelas tiga, kami bercerita tentang tokoh-tokoh dan pahlawan nasional. Ada beberapa tokoh yang kami ceritakan, di antaranya R.A Kartini, H.O.S Cokroaminoto, Frans Kaisepo. Hayo, kamu tahu nggak Frans Kaisepo itu siapa?
Belajar nggak melulu tentang guru ngomong di depan kelas, kok. Soalnya, kami juga mengenalkan pahlawan-pahlawan nasional ini melalui wayang. Kalau begini mereka langsung aktif bertanya. Seperti apa kisah pahlawan nasional ini? Kenapa diangkat jadi pahlawan? Ternyata berjuang itu bukan cuma mengangkat senjata ya kak?
Pertanyaan mereka nggak berhenti ketika waktu istirahat tiba. Dengan mulut menikmati roti dan susu, adik-adik juga menanyakan tentang kami. Mereka cepat merasa akrab untuk berbagi cerita sebagai anak-anak pegawai perkebunan dan pabrik.
"Kakak asalnya dari mana, jauh ya?"
"Aku punya adik juga, itu kelas satu sekarang"
"Kakak, kakak, kuliah itu apa kak?"
"Kak bisa lagu dangdut ini nggak?"
Ketika sesi teaching kedua --seperti keyakinan kami bahwa belajar itu tidak harus membosankan, kakak-kakak volunteer kelas tiga membagikan kertas, pensil warna, dan spidol. Kali ini adik-adik diajak menggambar dan mewarnai tokoh pahlawan nasional yang mereka kagumi. Jangan harap gambarnya mirip, sebab tujuannya bukan itu. Adik-adik menceritakan hal-hal yang mereka kagumi dari tokoh tersebut di depan kelas.
Lomba 17-an
Selepas jam pulang sekolah dan beristirahat, kami berkumpul lagi di lapangan depan sekolah. Masih dalam suasana perayaan Hari Kemerdekaan, nih. Jadi kami mengadakan lomba ala tujuh belasan!
Lomba yel-yel antar kelas, mencari koin, memasukkan paku ke botol... Nostalgia masa kecil banget nggak sih? Tidak ketinggalan juga yang selalu ada tiap acara 17-an: lomba balap karung dan makan kerupuk.
Lucunya, setelah melalui babak penyisihan, ternyata yang menjadi finalis lomba balap karung adalah kelas 2 dan kelas 5. Ternyata kelas 2 ini jago loncat-loncat semua, ya? Bahkan kelas 3 yang secara fisik lebih besar bisa mereka kalahkan. Namun adik-adik kelas 2 tidak minder dengan rival finalnya yang sudah kelas 5. Mereka pokoknya mau main aja, sih. Hahaha!
Suasananya makin meriah karena bukan cuma adik-adik yang heboh berlomba, tapi kakak-kakak volunteer pada nggak mau kalah nyorakin kelas asuhannya. Rame banget deh! Guru-guru dan ibu-ibu pun ikut nimbrung, memberi semangat ke jagoan kecil mereka.
Tentu saja nggak semua menang, tapi semua jelas senang. Soalnya ada bagi-bagi hadiah dan tentunya penyerahan donasi berupa tas, buku, dan alat tulis. Kan bermain untuk bersenang-senang, bukan untuk sedih atau galau 😁
Kok cepet banget yaa rasanya? Tiba-tiba hari sudah sore dan kami harus berpisah dengan adik-adik ini. Sebelum matahari terbenam, kami harus ke Kota Banyuwangi dan bersiap menyeberang ke Pulau Tabuhan. Belum apa-apa sudah kangen karena mereka banyak yang tanya, "Kak, kapan ke sini lagi?"
Tentu saja kami ingin bertemu kalian lagi.
Tapi bagaimana kalau kalian bersemangatlah menuntut ilmu,
Lalu sapalah kami dengan senyuman nantinya,
Dan bagikan ilmu serta kebahagiaan
Untuk adik-adik kalian di penjuru negeri ini.
Oke? ^^
Salam Lima Jari! |
50 komentar
Selalu pengen ikutan kegiatan seperti ini, tahun ini memantau acara yang mirip dan dekat kota. Sekalinya ada, waktunya yang kurang pas :-(
BalasHapusPantau terus di beberapa regional terdekat, Kak. Biasanya mereka punya jadwal yang berbeda-beda :)
Hapuswah , rame ada banyak kumpulan anak2 sd. jadi keinget jamanku sd dulu aku sering nangis, tapi itu dulu lho. sekarang jarang nangis.
BalasHapusNangisnya waktu kecil sama gede beda ya :))
Hapuswah armai ya , dan seru kalau saam anak2
BalasHapusIya, menyenangkan :D
HapusKeren dan terpuji menjadi satu... hebat...
BalasHapusBtw, nama blognya barusan ganti ya..?
Terima kasih, ya.. Alamatnya ganti udah hampir setahun, sih :))
HapusMenyenangkan bisa ikut bergabung Volunteer dan memberi ilmu kepada adik-adik.
BalasHapusUntuk menjadi seorang volunteer persyaratannya apa saja,kak ?.
Secara umum sih usia 17-30 tahun, peduli pendidikan anak-anak, siap datang ke daerah yang tergolong sulit :)
BalasHapussukses terus mba memberikan ilmu pendidikan untuk Indonesia
BalasHapusTerima kasih! :)
HapusMengenalkan pahlawan nasional pakai media wayang?
BalasHapusYang terlintas diotak ku langsung wayang kulit lho mbak? Bener? Atau pakai bahan apa?
Pakai wayang mainan, jadi kita menggunakan gambar yang dijadikan sebagai wayang. Adik-adik menggambarnya juga secara sederhana lalu ditampilkan di depan kelas :D
HapusDari dulu pengen banget ikutan 1000 guru di Papua sini.
BalasHapusCuma selalu ada aja kendalanya.
Mulai dari bentrok sama kegiatan kantor dan acara keluarga.
Pengen banget seru2an bareng sambil berbagi pengetahuan dengan anak2 SD atau sebayanya :)
Beberapa teman volunteer ada yang sudah ikutan kegiatan 1000 Guru Papua. Jauh tapi tetap semangat untuk berbagi :D
HapusSemoga segera diberi kesempatan, ya, Kak!
Kebersamaan dengan anak-anak yang sangat menyenangkan itu, Mbak...
BalasHapusIya, senang juga karena bisa berbagi :)
Hapushalo bu guru hanifa
BalasHapushalo kakak! :D
HapusSemoga semakin banyak pemuda-pemudi yang punya dedikasi ingin membangun bangsa melalui anak-anak didik di sekolah dasar pada daerah terpencil seperti kalian yaa. Saya salut lo apalagi kalian mengajar dengan cara yang fun, menarik minat, dan gampang dimengerti.
BalasHapusAamiin, semoga semakin banyak partisipasi semua pihak untuk peningkatan pendidikan :)
HapusPengalaman seru pastinya :) Jadi pengen lagi ikut kelas2 mengajar seperti ini :)
BalasHapusYuk ikutan lagi :)
Hapus"Tentu saja nggak semua menang, tapi semua jelas senang.", suka banget sama kalimat ini.
BalasHapusYap, mengajar tuh emang seru. Apalagi kalau yang di ajar termasuk muda banget (kayak TK sampai SMP). Dulu gue pernah mengajar anak PAUD dan TK. Bukan dalam rangka kegiatan organisasi, tapi dalam rangka mengabdi ke masyarakat yang tertuang di matakuliah character building. Pas perpisahan, ada beberapa anak yang nangis kejer karena nggak bisa ketemu kita lagi. Soalnya kita cuma dapat giliran mengajar sebanyak lima kali pertemuan dan anak-anaknya mau minta lebih. Katanya, cara mengajar kami asik. Apalagi kami selalu mengajak mereka bermain (tentunya sambil belajar).
Ah! Jadi kangen mereka, kan :')
Wah, keren kak. Pengabdian masyarakat itu beda dengan KKN ya? Alhamdulillah bisa memberi kesan baik untuk adik-adik di sana ya.. Semoga kehadiran kita bisa memotivasi mereka supaya makin rajin dan semangat belajar :)
Hapusjadi relawan itu menyenangkan ya.. saya sekali ikut jadi keterusan
BalasHapusIkut acara apa nih kak? Bagi pengalamannya juga doong :)
HapusJadi inget KKN dulu ngajar di SD di desa-desa.
BalasHapusWah, keren! :)
HapusWidih... Pasti seru nih, traveling sekaligus berkumpul dg anak² SD. Pasti juga sangat menyenangkan.
BalasHapusPastinya! :)
Hapusasik ya :)
BalasHapusBanget ^^
HapusAhhh... Mantap kali, kakak ini.
BalasHapusSaat belajar sudah dilakukan dengan sukacita, hasilnya pasti lebih maksimal.
I believe so! :)
HapusWah seru banget ya, bisa berkumpul dengan anak-anak begitu..
BalasHapusJadi keinget waktu kecil dulu, pramuka tapi malah lupa pulang...keasyikan main. Akhirnya kehujanan. Nice post :))
Loh, kok bisa lupa pulang? :D
HapusAh seruuuu
BalasHapusJadi kangen pengen ngajar anak-anak lagi hiks
Ayo mengajar lagi :)
Hapusmampirrrr ya mbak iman. serunya ngajar adek adek:)terus semangat ya mbak iman:)
BalasHapusHalo, bu! Terima kasih atas kunjungannya :D
HapusMelihat anak-anak itu tersenyum rasanya masih kurang peka dengan anak-anak Indonesia saya yah.
BalasHapusHmm.. belum tentu. Bagaimana kalau meluangkan sedikit waktu untuk mendengar dan mengenal mereka? :)
HapusDari zaman kuliah udah niat banget mau ikutan kegiatan 1000 guru regional pwt, tp smpe lulus blm kesampaian. Dudududu, aku merasa menyesal nih :(
BalasHapusCoba daftar lagi, kak, selagi masih ada waktu :)
HapusSalam kenal..
BalasHapusSaya tertarik banget nih ikut komunitas kaya gini. Waktu kuliah saya pernah sekali doang ikutan ngajar ke tempat terpencil, ngajar anak-anak SD. Waktu itu sih awalnya males banget jadi ikut krn cuma wajib ada perwakilan per kementrian BEM. Pas udah disana taunya SERU BANGET. Sebetulnya pengen ikut lagi kalau ada kesempatan. Doain semoga cepat dapet kesempatan lagi ya hehe.
Inspiratif banget kaka!
Keren banget! Pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial memang bikin ketagihan, kok. Semoga dapat kesempatan lagi ya. :D
HapusEh saya malah baru tahu ada program beginian. Keren banget! Pasti jadi pengalaman seru, lupa deh rutinitas yang lagi menjemukan. Heheh
BalasHapusCoba ikutan deh, supaya bisa merasakan sendiri keseruannya :D
HapusBagaimana pendapatmu? Sampaikan dengan baik, ya! Komentar kamu akan muncul setelah dimoderasi.