Akhir Agustus lalu, saya berkesempatan ikut kegiatan .traveling and teaching 1000 Guru lagi. Masih bergabung 1000 Guru regional Malang, tapi kali ini lebih istimewa. Satu, kegiatan TNT kali ini serempak dilakukan di regional-regional 1000 Guru se-Indonesia dalam rangka ulang tahun kelima @1000_guru. Kedua, meski dari regional Malang tapi kegiatannya dilakukan di Glenmore, Banyuwangi. Jauh banget! Seru, nggak tuh?
Sekilas tentang 1000 Guru
A post shared by 1000_guru (@1000_guru) on
Pada 22 Agustus 2012 Jemi Ngadiono membuat komunitas 1000 guru. Kepedulian Jemi ini tidak terlepas dari masa lalunya yang sempat putus sekolah karena orang tuanya tidak mampu menyekolahkannya. Jemi kini telah berhasil menyelesaikan studinya hingga ke bangku perguruan tinggi.Selengkapnya, bisa cek di website resmi 1000 Guru, ya!
Komunitas 1000 guru ini memiliki prinsip dasar yaitu pendidikan yang membebaskan. Pendidikan yang membebaskan menganggap anak didik bukan sebagai objek pasif dari indoktrinasi, tapi sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif tumbuh merdeka. Tugas pertama dari pendidikan adalah membebaskan anak didik dari belenggu-belenggu negatif yang membatasi kreatifitas anak untuk tumbuh, yang terekam baik dalam perilaku verbal maupun non-verbal. Tugas pendidikan yang berikutnya adalah menjadi teman diskusi bagi anak didik untuk secara proaktif membuat pilihan-pilihan secara bertanggung jawab.
Perjalanan Menuju Glenmore, Banyuwangi
Lokasi kegiatan .tnt kali ini lumayan jauh dari regional Malang, yaitu di Glenmore, Banyuwangi. Jadi, relawan dan tim berangkat bareng naik kereta dari Stasiun Malang. Setelah dua kali technical meeting yang sebelumnya diadakan, baru kali ini kami ketemu langsung sama semua relawan. Ternyata banyak relawan yang sudah pernah ikut kegiatan traveling and teaching sebelumnya. Jadi semacam reuni akbar gitu, deh!
Tapi baru berkumpul pun sudah ada drama di perjalanan traveling and teaching kali ini. Salah seorang relawan datang terlambat dari Sidoarjo naik bus kena macet, nyambar tukang ojek menuju stasiun, check-in sambil gemetar, dan berlarian menuju kereta. Pas di jalan, barulah dia nyadar kalau dia bisa menyusul lewat Stasiun Bangil, Pasuruan yang lebih dekat dengan Sidoarjo. Di hari esok, kakak terdrama ini juga nginjek bulu babi dan diobati dengan air
Perjalanan panjang ke Stasiun Glenmore, Banyuwangi, bikin sesama relawan pelan-pelan saling mengenal. Besok mau kerja sama membuat hati anak-anak senang! Menyiapkan materi teaching, potong pola untuk hiasan kepala, aduh, sibuknya...
Tapi di sela-sela kerepotan itu, tentu saja kami menyempatkan nyanyi bareng atau sekedar selfie untuk Instagram Story. Tetep, ya, ngeksisnya! Iya, lah. Kami semua jelas harus menyebarkan pesan positif kegiatan kami ke dunia, biar orang-orang ikut terinspirasi.
It never crossed my mind, aksi kita yang dilakukan suka cita ini ternyata bisa kok menginspirasi orang lain untuk berbagi.
Sampai di Stasiun Glenmore pukul 11 malam, tim dan volunteer 1000 Guru Malang menempuh dua jam perjalanan lagi menuju lokasi. Percayalah, dua jam itu "sebentar" karena truk yang mengangkut kami melaju cepat. Hanya melambat ketika memasuki area perkebunan yang nyaris semua berupa jalanan tanah dan batu makadam. Aduh, susah juga ya aksesnya!
Briefing sebentar, lalu istirahat. Butuh energi untuk pagi nanti! Kira-kira, kayak gimana ya kegiatan teaching di SD Negeri 5 Karang Harjo? Simak di posting berikutnya 😁